Bismillaahirrahmaanirrahim……………
Dalam nafas ini, ku kirim sebuah do’a untukmu yang juga kucintai karena Allah….
“ Ya Robb, peganglah hatinya saat ia telah perlahan pergi dari-Mu.
Peluklah tangisnya saat ia datang dan bersujud pada sepertiga malam-Mu.
Berilah ia senantiasa keberkahan dan keridhaan atas setiap nafas-nafas hidup dan ibadahnya.
Jadikan ia seperti cerminan Rasulullah yang mampu memimpin ummat, istri, dan anak-anaknya kelak.
Pasangkan ia dengan perempuan terbaik dari-Mu.
Dan jadikan hidupnya hanya untuk tetap senantiasa hidup dalam rengkuhan cinta-Mu.”
~ Sebuah doa…..~
Ramadhan, 1431 H
***
Telah banyak perubahan yang terjadi kurasakan dalam hidupku ini.
Walau itupun sangat sederhana, bahkan yang diluar dugaan.
Sesal kadang kurasa, kenapa hal ini harus terjadi.
Hati dan perasaan..
Ku kini banyak memeras rasa dan pengharapan padanya.
Tidak bisa memungkiri ini semua akan terjadi.
Tapi kadang ku ingin lari dari semuanya.
Tak ingin merasakan
Hati dan perasaan ini..
Tawa dan senyum hanya mampu meredamnya secuil.
Sungguh, aku tidak kuasa menahan ini semua.
Jikalau semua tidak akan terjadi.
Apa daya dengan keluhan jiwaku.
Yang tidak mampu lagi menopang dan merasakan perihnya
Hati dan perasaan..
Wajah hati terkoyak!
Gundah dengan keadaan yang tidak berpihak.
Membisu dalam kebimbangan.
Semua, semua, semua…….
Hilang….!
Entah………….
Dalam kemelut hati dan perasaan
10.08.2010
***
Impianku jauh terlempar dari kekosongan angan-angan
Rasa yang membuatnya begini
Lalu semua terasa jauh, melambung, melayang, pergi.
Jiwa merasakan duka
Cinta…………….
Kesalahan dalam menafsirkan tentang rasa itu
Senyum, pujian, perkataan, senandung, rindu, suka, tawa!
Hadir dalam keindahannya!
September 2010
***
Hanya rindu yang semakin kurasakan saat ini..
Pada kedua orang tua yang mengasihiku disana…
Jauh, di kampung halaman….
Entah, apa yang mereka rasakan saat ini..
Saat aku melihat salah satu keluarga yang selalu bersama..
Keriangan, canda tawa, celotehan-celotehan…,
Ingin kurasakan kebersamaan seperti itu lagi..
Ibu ………
Bapak ……..
Anakmu yang perantauan disini, sangat menginginkan kehadiran kalian…
Kerinduan ini sangat mendalam…
Dalam dada cukup menyesak………………
Air mata kerinduan tidak dapat meleleh lagi!
Hanya dingin hujan yang menemaniku dalam sepi..
Merasa sepi dalam keriuhan kebahagiaan mereka…
Tak banyak yang bisa kulakukan saat ini!
Rutinitas yang kadang membuatku terkekang dengan berlalunya waktu..
Ya!
Tidak mungkin dipungkiri!
Itu semua demi masa depan!
Jikalau pun itu akan tercapai..
Pada sisa-sisa waktu dan penantian panjang…………..!
Dalam derai hujan malam
15-01-2011
***
Hingga saat ini, pernyataan tentang perasaanmu masih kusangsikan.
Kebaikan hatimu, yang selalu berusaha melindungi kami, perempuan.
Semuanya cukup membuat hatiku berdesir.
Kadang terbersit prasangka itu, yang mungkin belum tentu terjadi.
Apalah arti dari semua itu?
Jika akhirnya kau memutuskan untuk berubah..
Entah, berubah pada apa..
Diriku sangat kecewa pada keadaan ini.
Pantaskah jika suatu saat ku rasakan hal itu?
Apa dayaku pada semua ini?
Dalam kebimbanganku……………
Bumi Lasinrang,
01.02.2011
20:04 WITA
***
Pantaskah, jika kalian masih menganggapku sebagai bagian dalam ikatan ini ?
Ikatan yang selalu dibanggakan disaat apa pun ?
Yang menjadi teristimewakan dalam setiap gerak dan langkah ?
Yang ‘kehidupannya’ selalu diperjuangkan ?
Yang asas dan ideologinya menjadi hal mutlak dalam setiap langkah kader-kadernya ?
Yang keloyalitasan kader merupakan ‘alat’ sebagai pengukur tingkat eksistensi kekaderan ?
……
Pantaskah ?
~ ( Pertanyaan – pertanyaan intuisi ) ~
Februari 2011
