Minggu, 27 Januari 2013

Untukmu, Wahai Sang “Penagih” Amanah


Ini masih tentangmu, wahai sang “penagih “ amanah.


Ini masih tentangku, yang mencoba mengerti akan makna “amanah”.


Ah, mungkin engkau tidak akan pernah tahu isi hati orang-orang penanggung amanah. Kurasa seperti itu pula yang engkau rasakan sebagai pemberi amanah, yang juga menanggung amanah.


Semua tak mudah. 


Bahkan tak sebanding, jika beberapa tuntutan-tuntutan atau bahkan amanah lain menggantung pada pundak yang lemah (ini).


Bahkan tak seperti itu, jika ingin juga membandingkan tuntutan-tuntutan yang bisa saja datang dan pergi. Hadir dan kembali. Ataupun tak teracuhkan.


“Ah, penghianat amanah!”


Tak! Aku tak ingin jika suatu saat engkau menyebutku seperti itu. 


Karena aku juga tak ingin engkau menuntutku terlalu keras, wahai engkau yang mendewakan amanah.


Sebab ada sejuta alasan menjadikan amanah itu tertangguhkan, bukan dilepaskan ataupun diingkari.


Itu juga karena (beberapa) amanah….








Tentang curahan hati yang meradang,
Pinrang, Januari 2013

1 komentar:

Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^