Tertulis untaian kata pada kondisi hati.
Sibaknya tak mampu tertoreh
Sengau, muak, risih....
Risau, sesal
Izzah yang terkuak
Ada ramah dalam ujarnya
Kadang mengelak tergelak
Pudar
Terseok
Tersusut iman dalam topengnya
Serasa semu
Tak terlihat pada tembikar keimanan
Tersembunyi di balik hijab
Yang kini menggaung
Mungkinkah mengelak kecemasan hati ?
Malu
Resah
Takut !
Ia datang dalam relung-relung hidup
Perlahan meraba benteng hati
Mengalihkan riak jiwaku pada-Nya
Sang penegas masa
Mampukah kututup luka ini ?
Dari kisah palsu iman !
Bak serigala seakan menerkam ragaku
Terkekeh dalam keluguanku
Dosa !
Tetesan airmata perayu naluri
Luluh
Tertatih
Rabb....
Maha pembolak-balik hati
Jangan Engkau sangsikan kesungguhan
Yakin akan takdirmu
Bukan.
Karena bukan ia penguat dien-ku
Tapi pilihan-Mu.
_VAA Makassar, 14.01.2011
Sibaknya tak mampu tertoreh
Sengau, muak, risih....
Risau, sesal
Izzah yang terkuak
Ada ramah dalam ujarnya
Kadang mengelak tergelak
Pudar
Terseok
Tersusut iman dalam topengnya
Serasa semu
Tak terlihat pada tembikar keimanan
Tersembunyi di balik hijab
Yang kini menggaung
Mungkinkah mengelak kecemasan hati ?
Malu
Resah
Takut !
Ia datang dalam relung-relung hidup
Perlahan meraba benteng hati
Mengalihkan riak jiwaku pada-Nya
Sang penegas masa
Mampukah kututup luka ini ?
Dari kisah palsu iman !
Bak serigala seakan menerkam ragaku
Terkekeh dalam keluguanku
Dosa !
Tetesan airmata perayu naluri
Luluh
Tertatih
Rabb....
Maha pembolak-balik hati
Jangan Engkau sangsikan kesungguhan
Yakin akan takdirmu
Bukan.
Karena bukan ia penguat dien-ku
Tapi pilihan-Mu.
_VAA Makassar, 14.01.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^