Pendar,
menyeliapkah ia ?
Pijar,
melampaikah ia ?
Bukan!
Itu bulat, Sayang
Ataukah,
campurannya bak aurora ?
Tidak!
Ia tak
berwarna jamak. Tak mendua. Sendiri
Hei, tunggu
dulu!
Ataukah ia
menyerupai lapis-lapis lengkung spektrum yang indah?
Mungkinkah
juga, ia pecahan-pecahan kelip yang menyebar ?
Bukan
seperti itu, Sayang
Lantas ?
Pandang
bulatnya yang mengawang. Ia olak tanpa ongok. Lugu. Menguning putih, mengawah
Tapi,
terkadang hanya kulihatnya sepotong, bahkan nampak celurit. Mengapa tak bulat
melingkar?
Itu karena
ia hadir tanpa onar, nanar, hiruk
Selalu
datang dengan khidmat, sumirat, berdenyar-denyar, melepas marun
Lihatlah !
Ia hadir
kembali dipetang ini, Sayang
Tetapi, kini
ia menggandeng kelabu !
VAA Makassar,
10 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^