Sabtu, 21 Juni 2014

KITA: Bersama Waktu-Waktu

(Untuk dua perempuan: Dikpa Sativa dan Srie Sagimoon)

             Kita tak pernah bisa membantah. Bahwa hidup selalu seperti lapisan-lapisan tajam atas nyawa masing-masing kita. Bahwa hidup serupa warna-warna lugu yang sewaktu patuh menyelimuti tubuh-tubuh kita.

 Kepada malam kemarin, yang membiarkan uapan-uapan kisah saling berebut didekap hujan. Kutahu, ketika waktuku selalu saja menunjukkan benci pada gigil.

Ada yang menarik. Baberapa hal yang mesti selalu kita perbincangkan. Pada malam yang ikut menyimak kehangatan. Iya. Bahwa kita tahu, harapan-harapan itu tak boleh hilang. Tapi harus tetap menumbuh. Sebab, jejak-jejak kita belum jauh memijak.

Pada siang menuju senja ini. Apa yang selalu tertinggal pada pertemuan-pertemuan jengkal di istana-Nya?

Mendewasa adalah sebuah niscaya.

Hidup adalah kekuatan-kekuatan.

Benar, bahwa hidup adalah banyak-banyak belajar dan memaknai.   

Terima kasih kepada dua perempuan. Mengingat kalian pada sepotong perjalanan hidup adalah sebuah tumpukan kekuatan yang lembut.

Dan mencintai kalian adalah sebuah pilihan yang menenangkan.



Terima kasih.

Uhibbukumfillaah. 

1 komentar:

Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^