Senin, 02 Juni 2014

Gamang


Bahwa memilih jodoh: sebuah keniscayaan.

“Aku akan menikah. Mohon doa restumu. Telah kuputuskan mencari yang lain. Sebab kutahu, tiga tahun ke depan kau tak ada rencana untuk menikah. Sedangkan usiaku pasti semakin menua. Maaf atas segala khilaf. Semoga dirimu pun segera menemukan jodoh.  Jangan sampai karir dan impian muda menelantarkan usiamu, sehingga dirimu tak sadar telah menua.”

Kutahu. Iya, kutahu bahwa sebuah keniscayaan sangat patut untuk diusahakan. Kelak agar sesuai dengan keinginan hati.

Lantas, ketika harapan-harapan telah lama menjenjal pada masa-masa penantian, masih betahkah setiap hati masing-masing kita gamang pada keheningan derak-derak waktu?

Sudahlah. Bahkan diam saja masih tetap kurasa bingung menoleh pada keputusan-keputusan.
Mengetahui itu, adalah bukan hal yang mudah.

Bahkan ketika bait-bait doa masih saja saling berebut takdir, kaki-kaki ini juga masih tetap mengiba untuk mengokoh.

Bahwa hal itu bukanlah hal yang mudah.

Merapal mimpi pada prasangka-prasangka, bukan pula semudah yang dibayangkan.

Pada pertalian hidup, pada ijab qabul yang mengikat, pada rencana-rencana hidup, masa depan, anak-pinak, harta, ibadah.

Pada Lauh Mahfuz (?)

Iya, semua adalah kenisyaan (yang) masih patut diusahakan.

Semua tak datang sendiri, berlomba-lomba untuk saling ditentukan waktu.

Rasai juga ini, rasai.

Bahwa memilih bukanlah hal yang mudah.

Tak semudah mengharap-harap pada kecukupan janji-janji. Pada keinginan-keinginan semu.

Ingat, ingatlah ini.

Bahwa pertalian lelaki dan perempuan adalah keniscayaan dalam kasih sayang-Nya yang tidak akan bisa mengelupas.

 Bahwa hidup pada hal yang berbeda butuh masa yang saling bergerak bersama.

Mengertilah, bahwa ini bukan pengingkaran.

Ini bukan pula hal yang perlu dipaksa.

Tapi ini adalah memahami.


Tentang sebuah pesan pagi tadi, 

VAA Makassar, 2 Juni 2014


Untukmu:
Kutahu, bahwa menanti sejak tiga tahun yang lalu, bukan hal yang mudah bagimu.
Semoga kelak yang ditunjukkan-Nya adalah yang terbaik dipilihkan sebagai pendamping dan ibu bagi anak-anakmu.
Semoga Allah selalu menghimpunmu pada kebaikan-kebaikan-Nya, pada kasih-kasih lembut-Nya, dan kemurahan-Nya.
Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^