Sabtu, 28 Februari 2009

Tindakan Kekerasan di kalangan Pelajar

Sudah sepekan ini, berbagai media massa maupun media elektronik, memberitakan beredarnya video kekerasan di kalangan pelajar. Pertama, beredarnya video perkelahian dua siswi salah satu SMA di Papua. Dan hebatnya lagi, kedua siswi yang berkelahi itu memang sudah dibekali sarung tinju oleh gurunya. Loh? (kok kayak adu jotoss gitu?) Lucunya lagi, perkelahian itu dipicu terjadi, karena guru mereka yang memberikan hukuman dari perbuatannya yang mereka lakukan. Dalam video yang telah beredar di masyarakat luas itu, tergambar kalau siswi-siswi tersebut saling mengadu jotoss dengan sarung tinju, di tengah lapangan sekolah. Tak ketinggalan, salah satu bapak guru di sekolah itu, yang menjadi wasitnya, tak lupa siswa-siswinya juga yang jadi penonton. Ck..ck..ck..
Dan lebih menyedihkan lagi, ada juga video yang tersebar di daerahku (Pinrang-Sul-Sel), yang ceritanya juga mirip dengan yang tadi. Bahkan, tokoh pemerannya juga dua siswi, (SMK) yang sedang adu kekuatan, dan juga dilakukan di lingkungan sekolah. Hm,, katanya sih, perkelahian itu terjadi karena adanya kesalah pahaman antar anggota geng yang mereka bentuk. Nah, setelah video tersebut beredar, dan sempat nongol di tivi, Bapak Bupati di daerahku sangat malu dengan adanya kejadian itu. Bahkan, dia juga kecewa dengan penduduk daerahnya, kenapa giliran pemberitaan yang negatif, nama daerahku bisa nongol tivi, bukannya berita yang positif.
Tapi, kok harus diselesaikan dengan adu fisik seperti itu? Apa nggak ada jalan keluar lain untuk menyelesaikanm masalah?
Memang sih, kalo mau diliat-liat, yang paling rentan untuk melakukan kekerasan adalah kaum remaja. Yah, apalagi remaja itu selalu merasa benar, dan selalu ingin menang. Tapi, menyedihkannya, tayangan video jenis seperti itu, yang umumnya beredar di media ponsel, bisa saja mempengaruhi orang yang menontonnya (terutama anak-anak). Yah, kita kalo mau liat contoh tayangan kekerasan kayak gitu, gak usah jauh-jauh deh. Sekitar dua atau tiga tahun yang lalu, ada segelintir anak yang mencontoh gerakan kekerasan dari tokoh kartun idolanya. Tak ayal, dari sikap ‘mencontoh’ itu, ada yang terpaksa meregang nyawa dengan cara saperti itu. Sadis.
Tapi ya, menurutku sih intinya, kekerasan bukanlah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, dan tidak patut unntuk ditiru. :) bG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan jejak ^_^